Selasa, 18 November 2014

MANFAAT AIR PUTIH

Manfaat Air Putih Untuk kesehatan - Informasi siang yang akan saya bagikan untuk kesempatan kali ini yaitu mengenai sebuah info terbaru dalam dunia kesehatan. tahukan anda air putih? air putih yang sering kita konsumsi sehari-hari mengandung banyak sekali manfaatnya untuk kesehatan tubuh kita.
dan diantaranya akan saya bahas pada pertemuan kali ini. berikut cuplikannya mengenai beberapa Manfaat Air Putih Untuk kesehatan dibawah ini :

1.Menurunkan resiko penyakit Batu Ginjal.
Dengan kurangnya meminum air putih, tingkat resiko terserang batu ginjal akan semakin tinggi bagi orang dewasa maupun anak-anak. Dengan minum cukup air putih setiap hari kira-kira 8 gelas, maka Kristal padat atau yang sering disebut batu ginjal akan mencair di dalam urin kita.

2.Merawat kulit.
Sebenarnya air bisa dianggap sebagai krim kecantikan yang alami untuk kesehatan kulit kita semua. Ketika kita dehidrasi, kulit akan berkerut lebih dalam dan Nampak garis-garis halus. Dengan meminum air putih maka sel-sel kulit akan dihidrasi dan mengangkat kembali sel-sel tersebut. Hal ini membuat kulit wajah kita tampak lebih muda. Juga bisa membuat wajah kita Nampak bercahaya, jernih, bersih karena air membantu mengeluarkan kotoran dan meningkatkan aliran dan sirkulasi darah kita.

3.Meningkatkan kesuburan tubuh.
Dengan minum air putih dengan volume cukup setiap hari akan dapat memproduksi hormon testosterone pada pria dan hormone estrogen pada wanita.

4. Dapat mengurangi tingkat stress.
Jika kita mengalami dehidrasi maka kita akan merasa stres karena mengingat bahwa jaringan otak kita terdiri dari 85% air. Jadi jangan sampai tubuh kita kekurangan air agar kita bisa bekerja keras dengan semangat.

5.Membantu membentuk otot.
Dengan cukup minum air putih maka dapat membantu rasa kram pada otot kita dan dapat melumasi bagain otot sendi di dalam tubuh kita. Sehingga jika kita tidak dehidrasi maka kita dapat berolahraga lebih lama lagi.

6.Tubuh kita tampak langsing.
Yupz, cara ini juga dapat membantu melangsingkan tubuh kita karena air putih yang kita minum dapat meningkatkan metabolism didalam tubuh.

7.Menambah tenaga kita.
Jika kita mengalami dehidrasi maka kita akan merasa lelah. Oleh karena itu minumlah air putih jika sudah merasa kelelahan. Karena dengan minum air putih akan mempermudah darah mentranspostasi oksigen dan nutrisi-nutrisi penting lainnya ke sel. Dan juga dapat membantu pekerjaan jantung memompa darah keseluruh tubuh kita agar tidak bekerja dengan keras.

8.Membantu menghilangkan racun.
Waktu bangun di pagi hari minumlah air putih karena hal ini dapat membantu meringankan fungsi ginjal untuk menghilangkan racun-racun dari dalam tubuh. Sedangkan pada malam hari tubuh kita tidak mendapatkan cukup asupan cairan air.

9.Mempelancar system pencernaan.
Minum air setiap hari dengan jumlah cukup akan semakin mempelancar system percernaan didalam tubuh kita. Sehingga kita akan terkurangi dari resiko terserah penyakit-penyakit pencernaan seperti sembelit ataupun magg. Proses pembakaran kaloripun akan semakin berjalan lancar dengan minum air putih.

MARS IBI (Ikatan Bidan Indonesia)


  MARS IBI

 
 Marilah seluruh warga bidan
Dikawasan nusantara
Berhimpun di dalam satu wadah
Ikatan Bidan Indonesia
Membela dan setia mengamalkan
Ajaran pancasila
Bekerja dengan tulus ikhlas
Mengabdi mengemban amanat bangsa
Ingatlah sumpah jabatan kita
Kepada Tuhan yang kita ikrarkan
Bersama selalu jadikan pegangan
Janganlah membuat perbedaan
Terhadap miskin kaya
Tugas sucimu sebagai penyelamat
Seluruh wanita di Maya Pada

Kamis, 13 November 2014

KENANGAN BERSAMA KALIAN

                      KISAH KISAH INDAH BERSAMA SAHABAT

 SAAT INI KITA BELUM MENGENAL KATA LELAH YANG KITA TAHU 
HANYA LAH TERTAWA BAHAGIA MELAKUKAN SEMUA YANG KITA INGINKAN  
 APAPUN YANG KITA LAKUKAN SELALU MENGHADIRKAN CANDA TAWA KEGEMBIRAAN
 BEREKPRESI SEBEBAS MUNGKIN MENGHADIRKAN KEBERSAMAAN YANG INDAH
 SEMUANYA KELIHATAN LUCU, UNIK, DAN YANG PAZTY TAK PERNAH MENGENAL MALU

 SUNGGUH KENANGAN YANG TAKKAN PERNAH BISA DI LUPAKAN APALAGI TERGANTIKAN :* ({})

 TAPI KINI KITA MULAI MELANGKAH KE JALAN MASING-MASING 
SEMUA KENANGAN BERSAMA KALIAN SELALU TEREKAM DI MEMORI KU INIDI SETIAP DETIK, DENYUT NADI, BAHKAN DI SEPANJANG NAPAS HIDUP KU
t

PERSAHABATAN KU SEVEN ANGELS

                                                                                         NAMA UNTUK KITA


 

Sepatah kata dari mulutmu
Kata yg selalu kau lontarkan
Membekan indah ku pikirkan
Banyaknya kalimat
Kalimat yg terucap
Membendung kasih sayang yg erat
Sebutan indah untukmu dan untukku
Dari rancangan kata susunan kita
Yang menjadi sebuah rangkaian kalimat
Memberi nama untuk kita
Nama yg tak asing lagi
Nama yg sudah dikenal
Tak asing untuk didengar telinga
Tak asing untuk dilihat mata
Namun sulit untuk kita mencarinya
Hanyalah nama kecil yang mempunyai arti besar
 Bisa mengubah duka menjadi suka
Mengubah segalanya
Kesepian ku tak lagi datang
Perjalanan hidupku telah berwarna
Kegelapan yg abadi
Seketika lenyap oleh kehadiranmu
Tersimpan kisah indah
Kisah yg memuat tentang kenangan
Kutulis nama untuk kita
Nama yg sangat biasa
Namun segalanya
Kusebut kamu
Kuberi nama .
Nama untuk kita “SAHABAT”

  LOVE YOU SEVEN ANGELS :* ({})

Selasa, 11 November 2014

TEORI-TEORI TENTANG PENGETAHUAN




c.    Masalah Kepastian dan Fabilisme Moderat

1. Masalah Kepastian kebenaran Ilmiah

Ilmu pengetahuan tidak akan pernah memberikan suatu formulasi final dan absolute tentang seluruh universum. Pengakuan ini dalam filsafat ilmu pengetahuan disebut falibilisme. Falibilisme tidak berarti bahwa ilmu pengetahuan salah sama sekali, melainkan bahwa ilmuwan harus bersikap kritis terhadap apa yang sudah dicapainya.


2. Fabilisme dan Metode Ilmu Pengetahuan

     Falibilisme ilmu pengetahuan berasal dari dua sumber, yaitu sebagai konsekuensi dari metode ilmu pengetahuan, dan dari objek ilmu pengetahuan yaitu universum alam. Beberapa indikasi metodologis bisa dilihat sebagai alas an dari falibilisme moderat ini.

1)  Peneliti sendiri tidak pernah merasa pasti dengan apa yang dicapainya sendiri

2) Fokus utama dari kegiatan penelitian ilmiah adalah verifikasi atau hipotesis

3) Karena metode induksi, seperti akan dibahas lebih lanjut, selalu tidak legkap

4) Setiap hipotesis pada dasarnya tidak pasti.

Maka dengan keempat alas an ini kita dapat mengatakan bahwa pengetahuan ilmiah itu tidak luput dari kekeliruan dan selalu terbuka pada kritik dan perbaikan.


3. Falisme dan Objek Ilmu Pengetahuan

     Objek ilmu pengetahuan adalah peristiwa-peristiwa alam.Alam tidak berada dalam kondisi statis, melainkan selalu mengalami evolusi.Karena itu selalu saja ada hal yang baru dan tak terduga, bahkan oleh hukum ilmiah yang sudah ditemukan.

a. Realitas Objek

     Ilmuawan yang baik adalah seorang realis yang tidak memandang konsep-konsep ilmiahnya semata-mata sebagai hasil imajinasi tanpa hubungannya dengan dunia nyata melainkan merupakan hasil dari pemikiran tentang dunia nyata.Objek ilmu pengetahuan dapat dikatakan nyata atau real jika sekurang-kurangnya mengandung tiga arti, yaitu sebagai berikut.

1) Yang nyata berarti lepas dari pikiran manusia

2) Meskipun dunia real yang dipelajari ilmu pengetahuan bebas dari pemikiran manusia, realitas itu sendiri dapat dikatakan real jika memang dapat dikenal.

3) Realitas yang dibicarakan ilmu pengetahuan adalah realitas public, realitas yang menjadi perhatian banyak orang. Yang real berarti yang memiliki dimensi sosial.

     Jika kebenaran pengetahuan ilmiah tidak dapat dilihat sebagai kenyataan public, yang diterima dan didiskusikan public, maka pengetahuan akan menjadi pendapat pribadi yang pada akhirnya bisa tidak dapat dipercaya oleh siapapun.

b. Evolusi objek pengetahuan ilmiah

     Pengertian mengenai evolusi objek menyangkut dua aspek, yaitu

1) Objek pengetahuan ilmiah selalu berubah-ubah sehingga pengetahuan yang kita capai, sekalipun sangat akurat, harus ditinjau kembali

2) Objek dari pengetahuan kita selalu berkembang kepada regularitas.

     Maka dengan dua alas an tersebut, pengetahuan kita selalu rentan terhadap kesalahan, tetapi tetap ada harapan akan tercapainya suatu pemahaman yang lebih baik tentang alam semesta, asalkan penelitian terus dilakukan dari generasi ke generasi. Jika penelitian berhenti maka dua akibat dapat terjadi, yaitu

1) ilmu tidak lagi menjelaskan realitas yang sesungguhnya karena realitas selalu berubah


2) ilmu pengetahuan memutuskan hubungannya dengan realitas yang semakin lama semakin terbuka untuk diketahui.

d.   Ilmu, Teknologi dan Kebudayaan

Jika dicermati secara sepintas antara ilmu, teknologi dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat.Hubungan tersebut dapat dipahami dalam bingkai yang sangat luas dari kehidupan manusia.Membicarakan hubungan istilah-istilah tersebut sesungguhnya dapat ditelusuri dengan memahami terlebih dahulu pengertian masing-masing istilahnya. Dengan ungkapan lain, dapat disebutkan ketiga istilah itu berkaitan secara definitif. Dalam sudut pandang yang demikianlah makalah sederhana ini ingin mengurai bagaimana ketiga istilah itu saling berhubungan.

teknologi merupakan istilah yang lahir kemudian dalam perkembangan pengetahuan manusia. Sebagaimana definisi ilmu, tekonologi memiliki berbagai macam pengertian tergantung pada perspektif dan konteks apa teknologi itu didefinisikan. Terlepas dari itu, pada garis besarnya, teknologi dapat didefinisikan sebagai penggunaan sumber-sumber dan kekuatan-kekuatan alam secara metodik berdasarkan pada ilmu pengetahuan untuk maksud memperhatikan dan memenuhi kebutuhan manusia.Namun apabila dikaitkan dengan dimensi pengetahuan, teknologi dapat diartikan sebagai penerapan ilmu-ilmu kealaman, pengetahuan, seni industrial, alat kerja dan sebagainya.

1.   Hubungan antara ilmu dan teknologi

dikemukakan bahwa ilmu, teknologi maupun kebudayaan merupakan hasil dari aktivitas dan kreativitas manusia. Sebab, aktivitas manusia berlangsung dalam perjalanan waktu dan berlangsung dalam realitas dan secara faktual mempengaruhi perjalanan hidup manusia.Dalam perspektif inilah, makalah sederhana ini berbicara tentang hubungan antara ketiganya.

Secara historis, dapat disebutkan bahwa pada mulanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan pada jalur yang terpisah. Dalam pertumbuhan peradaban modern terjadi proses pembauran antara jalur ilmu dan teknologi. Salah satu faktor yang membawa interaksi dan interdependensi antara ilmu dan tekonolgi adalah tuntutan peningkatan alat-alat ukur kepastian yang sempurna untuk pengembangan pengetahuan ilmiah, khususnya yang berkenaan dengan ilmu-ilmu eksakta: astronomi, fisika dan biologi. Hal ini merupakan jembatan dari pertumbuhan antara ilmu modern dan teknologi modern.

dijelaskan bahwa teknologi merupakan pola praktek penggunaan semua sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang berdasar pada ilmu pengetahuan. Pendek kata, teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan.Teknologi, sebagai manifestasi dari ilmu pengetahuan, pada hakikatnya adalah ilmu itu sendiri.Tidak bisa dibayangkan adanya teknologi tanpa ilmu pengetahuan.Hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya adalah hubungan antara teori dan penerapannya. Teori-teori ilmu pengetahuan, apabila diterapkan dalam penggunaan empiris, akan melahirkan teknologi.

e. Etika Keilmuan

Seperti yang telah kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan bukanlah pengetahuan yang datang  dengan sendirinya seperti barang yang sudah jadi, karena ilmu pengetahuan memiliki suatu cara pemikiran yang khusus dengan pendekatan yang khas sehingga menghasilkan pengetahuan yang dapat dibagi, diuji dan dipertanggungjawabkan secara terbuka. Dan dalam dunia keilmuan juga mempunyai etika tersendiri untuk memperolehnya.

Setiap aspek kehidupan memiliki etika yang harus ditaati, demikian pula dalam kehidupan ilmiah memiliki etika yang biasa disebut dengan nama ”etika keilmuan” yang mencakup tentang nilai-nilai yang baik maupun yang buruk, dan mengenai hak serta kewajiban bagi seorang ilmuwan atau mahasiswa. Oleh karena itu kami menyusun makalah ini agar kita mampu memahami tentang etika keilmuan dan menerapkannya dalam kehidupan sosial terutama bagi kita sebagai seorang mahasiswa yang diharuskan mampu memahami dan menerapkan suatu ilmu dengan tepat.

1.      Etika Keilmuwan

Istilah etika keilmuwan mengantarkan kita pada kontemplasi mendalam, baik mengenai hakekat, proses pembentukan, lembaga yang memproduksi ilmu lingkungan yang kondusif dalam pengembangan ilmu, maupun moralitas dalam memperoleh dan mendayagunakan ilmu tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.

2.   Etika

etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan kewajiban moral. Moral yang dimaksudkan di sini adalah akhlak, yakni budi pekerti atau kelakuan makhluk hidup.itu dengan kata lain disebutkan bahwa etika itu membahas tentang perilaku menuju kehidupan yang baik, yang di dalamnya ada aspek kebenaran, tanggung jawab, peran, dan sebagainya.

a.      Moral

Kata moral identik dengan  suatu tindakan manusia yang bercorak khusus, yaitu didasarkan kepada pengertian mengenai baik-buruk. Berbicara tentang moral seseorang sama dengan membicarakan tentang kepribadian seseorang yang dimaksud. Karena itu, sesungguhnya moral telah membuat posisi manusia berbeda atau lebih sempurna daripada makhluk Tuhan lainnya.

b.      Norma

Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat kelompok warga di dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan berterima.Norma juga dapat disebutkan sebagai ukuran atau kaidah yang menjadi tolok ukur untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu .Misalnya, setiap masyarakat harus menaati suatu tata tertib yang berlaku.

c.  Kesusilaan

Kesusilaan atau susila merupakan bagian kecil dari norma sehingga kita mengenal nama norma susila, yaitu aturan yang menata tindakan manusia dalam pergaulan sosial sehari-hari, seperti pergaulan antara pria dan wanita. Kesusilaan dapat pula menjadi bagian dari adab dan sopan santun.

Di samping empat hal di atas, tinjauan filsafat juga mesti memiliki estetika, yakni mengenai keindahan dan implementasinya dalam kehidupan.Dari estetika lahirlah berbagai macam teori mengenai kesenian atau aspek seni dari berbagai macam hasil budaya.

a.      Problem etika ilmu pengetahuan

Problem adalah suatu masalah, kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain problematika merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatau yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal

b.      Ilmu: Bebas Nilai dan Tidak Bebas Nilai

Ilmu pengetahuan yang dikatakan bebas nilai adalah pada pandangan bahwa ilmu itu berkembang tanpa merujuk pada suatu hukum atau sistem tertentu.Beda dengan teknologi. Karena teknologi lahir atas dasar penciptaan manusia, ia terikat oleh suatu aturan atau sistem, terikat juga dengan selera pasar dan perundang-undangan. Namun, bagaimana mengetahui tentang teknologi, tak diikat oleh undang-undang apa pun. Allah swt.sendiri berfirman untuk memberikan kebebasan bagi hamba-Nya menjelajahi seluruh jagat raya, di bumi dan di langit, yang semua itu hanya bisa dilakukan dengan ilmu,ada beberapa sikap yang mesti dimiliki seorang ilmuwan, yakni etika, moral, norma, kesusilaan, dan estetika. Sikap-sikap ini akan mencerminkan kepribadian seorang ilmuwan.

Diposkan oleh sulastri sufive di 05.53

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

sulastri sufive

Arsip Blog

▼  2014 (7)▼  November (6)TEORI-TEORI TENTANG PENGETAHUAN 2TEORI-TEORI TENTANG PENGETAHUANPENGENALAN FILSAFAT 2PENGENALAN FILSAFATKONSEP DASAR ETIKA UMUM 2KONSEP DASAR ETIKA UMUM►  September (1)

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.



PENGENALAN FILSAFAT 2



F.  Manfaat Belajar Filsafat Ilmu Pengetahuan

       Dengan mempelajari filsafat pengetahuan dan ilmu pengetahuan, khususnya cara kerja ilmu pengetahuan. Seseorang akan memperoleh manfaat yang besar sekali bagi kerjanya kelak di kemudian hari sebagai polisi, ahli hukum, wartawan, teknisi, ataupun sebagai manajer karena pekerjaan-pekerjaan ini - dan semua pekerjaan lainnya – pada dasarnya berkaitan dengan upaya memecahkan masalah tertentu.

       

Manfaat mempelajari filsafat ada bermacam-macam. Namun sekurang-kurangnya ada  4 macam faedah, yaitu :

1.      Agar terlatih berpikir serius

2.      Agar mampu memahami filsafat

3.      Agar mungkin menjadi filsafat

4.      Agar menjadi warga negara yang baik

manfaat mempelajari filsafat adalah :

1.      Filsafat menolong mendidik,

2.      Filsafat memberikan kebiasaan dan kepandaian untuk melihat dan memecahkan persoalan-persoalan dalam hidup sehari-hari.

3.      Filsafat memberikan pandangan yang luas

4.      Filsafat merupakan latihan untuk berpikir sendiri

5.      Filsafat memberikan dasar,-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun untuk ilmu-ilmu pengetahuan dan lainnya, seperti sosiologi, Ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.

·         Dengan berfilsafat, seseorang akan lebih menjadi manusia, karena terus melakukan perenungan akan menganalisa hakikat jasmani dan hakikat rohani manusia dalam kehidupan di dunia agar bertindak bijaksana.

·         Dengan berfilsafat seseorang dapat memaknai makna hakikat hidup manusia, baik dalam lingkup pribadi maupun sosial.

·         Kebiasaan menganalisis segala sesuatu dalam hidup seperti yang diajarkan dalam metode berfilsafat, akan menjadikan seseorang cerdas, kritis, sistematis, dan objektif dalam melihat dan memecahkan beragam problema kehidupan, sehingga mampu meraiih kualitas, keunggulan dan kebahagiaan hidup.

·         Dengan berfilsafat manusia selalu dilatih, dididik untuk berpikir secara universal, multidimensional, komprehensif, dan mendalam.

·         Belajar filsafat akan melatih seseorang untuk mampu meningkatkan kualitas berfikir secara mandiri, mampu membangun pribadi yang berkarakter, tidak mudah terpengaruh oleh faktor eksternal, tetapi disisi lain masih mampu mengakui harkat martabat orang lain, mengakui keberagaman dan keunggulan orang lain.

·         Belajar filsafat akan memberikan dasar-dasar semua bidang kajian pengetahuan, memberikan pandangan yang sintesis atau pemahaman atas hakikat kesatuan semua pengetahuan dan kehidupan manusia lebih dipimpin oleh pengetahuan yang baik.

G. Ruang Lingkup dan Kedudukan Filsafat Manusia

            Dibandigkan dengan ilmu-ilmu tentang manusia (human studies), filsafat manusia mempunyai kedudukan yang kurang lebih “sejajar”, terutama kalau dilihat dari objek materialnya. Objek material filsafat manusia dan ilmu tentang manusia (seperti sosiologi, antropologi, psikologi) adalah gejala manusia. Baik filsafat manusia maupun ilmu-ilmu tentang manusia, pada dasarnya bertujuan untuk menyelidiki, menginterpretasi, dan memahami gejala-gejala atau ekspresi-ekspresi manusia. Ini berarti bahwa gejala atau ekspresi manusia, baik merupakan objek kajian filsafat manusia maupun ilmu-ilmu mengenai manusia.

            Ditinjau dari objek formal atau metodenya, kedua jenis ilmu tersebut memiliki perbedaan ynag sangat mendasar. Secara umum dapat dikatakan, bahwa setiap cabang ilmu-ilmu mengenai manusia mendasarkan penyelidikannya pada gejala empiris, yang bersifat “objektif” dan bisa diukur, dan gejala itu kemudian diselidiki menggunakan metode yang bersifat observasional atau eksperimental. Dan sebaliknya filsafat manusia tidak membatasi diri pada gejala empiris. Bentuk atau jenis gejala apapun tentang manusia sejauh masih bisa dipikirkan, dan memungkinkan untuk dipikirkan secara rasional, bisa menjadi bahan kajian filsafat manusia. Aspek-aspek, dimensi-dimensi, atau nilai-nilai yang bersifat metafisis, spiritual dan universal dari manusia, ynag tidak diobservasi dan diukur melalui metode-metode keilmuan, bisa menjadi bahan kajian terpenting bagi filsafat manusia. Aspek-aspek nilai tersebut merupakan sesuatu yang hendak dipikirkan, dipahami, dan diungkap maknanya oleh filsafat manusia.

            Aspek-aspek atau dimensi–dimensi metafisis, spiritual, dan universal hanya bisa diselidiki dengan menggunakan metode yang lebih spesifik, misalnya melalui sintesis dan refleksi. Sintesis dan refleksi bisa dilakuakn sejauh gejalanya masih bisa dipikirkan. Karenanya filsafat manusia pada akhirnya mampu menjelaskan lebih ekstensif (menyeluruh) dan Intensif (mendalam) daripada informasi atau teori yang didapatkan oleh ilimu-ilmu tentang manusia.

            Filsafat manusia yang menggunakan metode sintesis dan reflektif, mempunyai ciri-ciri, eksitensi, intensif, dan kritis. Penggunaan metode sintesis pada filsafat manusia, yaitu, mensitesiskan pengalaman dan pengetahuan ke dalam satu visi. Tampak seperti filsafat Bregson tentang “daya.

H. Sejarah perkembangan ilmu

Kebudayaan manusia ditandai dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi secara cepat yang merupakan akibat peran serta pengaruh dari pemikiran filsafat Barat. Pada awal perkembangannya, yakni zaman Yunani Kuno, filsafat diidentikkan dengan ilmu pengetahuan. Maksudnya adalah antara pemikiran filsafat dan ilmu pengetahuan tidak dipisah, sehingga semua pemikiran manusia yang muncul pada zaman itu disebut filsafat. Pada abad Pertengahan, filsafat menjadi identik dengan agama, sehingga pemikiran filsafat pada zaman itu menjadi satu dengan dogma gereja. Pada abad ke-15 muncullah Renaissans kemudian disusul oleh Aufklaerung pada abad ke-18 yang membawa perubahan pandangan terhadap filsafat. Pada masa ini filsafat memisahkan diri dari agama, sehingga membuat orang berani mengeluarkan pendapat mereka tanpa takut akan dikenai hukuman oleh pihak gereja. Filsafat zaman modern tetap sekuler seperti zaman Renaissans, yang membedakan adalah pada zaman ini ilmu pengetahuan berpisah dari filsafat dan mulai berkembang menjadi beberapa cabang yang terjadi dengan cepat. Bahkan pada abad ke-20, ilmu pengetahuan, mulai berkembang menjadi berbagai spesialisasi dan sub-spesialisasi.

Ilmu pengetahuan pada awalnya merupakan sebuah sistem yang dikembangkan untuk mengetahui keadaan lingkungan disekitanya. Selain itu, ilmu pengetahuan juga diciptakan untuk dapat membantu kehidupan manusia menjadi lebih mudah. Pada abad ke-20 dan menjelang abad ke-21, ilmu telah menjadi sesuatu yang substantif yang menguasai kehidupan manusia. Namun, tak hanya itu, ilmu pengetahuan yang sudah berkembang sedemikian pesat juga telah menimbulkan berbagai krisis kemanusiaan dalam kehidupan. Hal ini didorong oleh kecenderungan pemecahan masalah kemanusiaan yang lebih banyak bersifsat sektoral. Salah satu upaya untuk menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan yang semakin kompleks tersebut ialah dengan mempelajari perkembangan pemikiran filsafat.

I.    Landasan penelahaan ilmu

Landasan pokok dalam penelaahan ilmu bertumpu pada tiga cabang filsafat, yaitu ontologi, epistimologi dan aksiologi. Landasan ontologi berkaitan dengan pemahaman seseorang tentang kenyataan, landasan epistemologi memberikan pemahaman tentang sumber dan sarana pengetahuan manusia sedangkan landasan aksiologi yang memberikan suatu pemahaman tentang nilai hubungan kualitas obyek dengan subyek (ilmuan) .

1. Landasan Ontologi
Ontologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang yang ada. Dalam kaitannya dengan ilmu, landasan ontologi mempertanyakan tentang objek apa yang ditelaah ilmu, bagaimana wujud hakiki dari objek tersebut . Secara ontologi ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya hanya pada daerah-daerah yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia.

Contoh: ada pertanyaan, Siapakah manusia itu? Jawab ilmu ekonomi ialah makhluk ekonomi sedang ilmu politik menjawab manusia adalah mahluk politikal.

2. Landasan Epistimologi
Epistimologi adalah cabang filsafat yang membicarakan tentang asal muasal, sumber, metode, struktur dan validitas atau kebenaran pengetahuan.

3. Landasan Aksiologi
Aksiologi adalah cabang filsafat yang mempelajari tentang nilai secara umum. Sebagai landasan ilmu, aksiologi mempertanyakan untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana penentuan objek yang ditelaah berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara teknik, prosedural yang merupakan operasional?


J. Sarana berpikir ilmiah

Kegiatan berfikir kita lakukan dalam keseharian dan kegiatan ilmiah. Berpikir merupakan upaya manusia dalam memecahkan masalah. Berfikir ilmiah merupakan berfikir dengan langkah – langkah metode ilmiah seperti perumusan masalah, pengajuan hipotesis, pengkajian literatur, menjugi hipotesis, menarik kesimpulan. Kesemua langkah – langkah berfikir dengan metode ilmiah tersebut harus didukung dengan alat / sarana yang baik sehingga diharapkan hasil dari berfikir ilmiah yang kita lakukan mendapatkan hasil yang baik.

 Sarana ilmiah pada dasarnya merupakan alat membantu kegiatan ilmiah dalam berbagai langkah yang harus ditempuh. Tujuan mempelajari sarana ilmiah adalah untuk memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah secara baik, sedangkan tujuan mempelajari ilmu dimaksudkan untuk mendapatkan pengehahuan yang memungkinkan untuk bisa memecahkan masalah sehari-hari. Ditinjau dari pola berfikirnya, maka maka ilmu merupakan gabungan antara pola berfikir deduktif dan berfikir induktif, untuk itu maka penalaran ilmiah menyadarkan diri kepada proses logika deduktif dan logika induktif .Penalaran ilmiah mengharuskan kita menguasai metode penelitian ilmiah yang pada hakekatnya merupakan pengumpulan fakta untuk mendukung atau menolak hipotesis yang diajukan.

Kemampuan berfikir ilmiah yang baik harus didukung oleh penguasaan sarana berfikir ini dengan baik pula. Salah satu langkah kearah penguasaan itu adalah mengetahui dengan benar peranan masing-masing sarana berfikir tersebut dalam keseluruhan berfikir ilmiah tersebut. Untuk dapat melakukan kegiatan ilmiah dengan baik, maka diperlukan sarana yang berupa bahasa, logika, matematika dan statistik.

Diposkan oleh sulastri sufive di 05.42

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda

Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Mengenai Saya

sulastri sufive

Arsip Blog

▼  2014 (7)▼  November (6)TEORI-TEORI TENTANG PENGETAHUAN 2TEORI-TEORI TENTANG PENGETAHUANPENGENALAN FILSAFAT 2PENGENALAN FILSAFATKONSEP DASAR ETIKA UMUM 2KONSEP DASAR ETIKA UMUM►  September (1)

Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.



HUMANIORA SEBAGAI ILMU TEKHNOLOGI DAN NILAI



HUMANIORA SEBAGAI ILMU, TEKNOLOGI DAN NILAI

HUMANIORA SEBAGAI ILMU, TEKNOLOGI DAN NILAI

1. HUMANIORA SEBAGAI ILMU
a. Ilmu Kedokteran
Lebih khusus dalam kaitan dengan pengembangan ilmu dan teknologi, ialah Iptek Kedokteran. Kedokteran adalah ilmu yang paling manusiawi, seni yang paling indah, dan humaniora yang paling ilmiah (Pellegrino, 1970).
Clauser (1990) berpendapat bahwa mempelajari humaniora – sastra, filsafat, sejarah – dapat meningkatkan kualitas pikir (qualities of mind) yang diperlukan dalam ilmu kedokteran. Kualitas pikir tidak lagi terfokus pada hal-hal hafalan, materi baku, konsep mati, tetapi ditingkatkan dalam hal kemampuan kritik, perspektif yang lentur, tidak terpaku pada dogma, dan penggalian nilai-nilai yang berlaku didalam ilmu kedokteran.
Ilmu kedokteran, selain ilmu-ilmu dasar, adalah juga profesi. Pengembangan profesi cenderung mengkotak-kotakkan pada bidang spesialisasi.
 Aplikasi humaniora di dalam ilmu kedokteran :
• Praktek kedokteran
• Pelayanan kesehatan
• Pendidikan kedokteran
• Penelitian

 Dasar Pengaplikasian :
• Pemisahan antara jasad dan jiwa
• Pemisahan antara pencegahan  dan pengobatan
• Penghambaan diri terhadap   teknologi modern
• Berlebihan dalam mengejar    spesialisasi
• Perbedaan dalam tingkat   pelayanan kesehatan

b. Humaniora medis
Humaniora medis merupakan bidang interdisipliner medis dimana termasuk humaniora (literatur, filosofi, etika, sejarah dan bahasa), ilmu sosial (antropologi, studi budaya, psikologi, sosiologi), dan seni (literatur, teater, film dan seni visual) dan aplikasinya terhadap edukasi dan praktek medis.
Humaniora dan seni memberikan pengertian yang dalam tentang kondisi manusia, penderitaan, kemanusiaan dan tanggung jawab kita satu sama lain, dan menawarkan perspektif sejarah dalam praktek medis.

2. HUMANIORA SEBAGAI TEKNOLOGI
a. Relevansi  Humaniora Dengan Perkembangan IPTEK
M.T.Zen (2000, 97) Abad ke-21 ini dunia dikuasai 3 bidang teknologi, yaitu :
1. Teknologi informasi
Teknologi informasi terkait dengan kemajuan di bidang pertelevisian, internet, handphone yang memudahkan penyampaian dan penerimaan informasi dalam akselerasi yang luar biasa.
2. Bio-teknologi
Bioteknologi terkait dengan pemanfaatan di bidang peternakan, pertanian, kedokteran dan teknologi kloning yang memanipulasi gen.
3. Teknologi Nano.
Teknologi Nano ialah memanipulasi struktur molekul dengan memanipulasi atom-atom menjadi molekul-molekul.


3. HUMANIORA SEBAGAI NILAI
a. Humaniora dan Nilai Kemanusiaan
Unsur kemanusiaan (humaniora) mencakup manusia sebagai makhluk budaya dan  nilai kemanusiaan, melingkupi kajian-kajian :
1. Hakikat manusia sama (Universal)
2. Kebutuhan hidup manusia
3. Sikap dan perilaku manusia
4. Kehidupan manusiawi dan tidak manusiawi
5. Upaya-upaya memanusiakan manusia

b. Humaniora dan Agama
Semula humaniora mencakup didalamnya juga agama/kepercayaan, tetapi kemudian, sejak William Caxton (1422-1491) (Encycl Britt, 1973) agama dipisahkan dari humaniora mempercayai adanya kekuatan supranatural merupakan naluri manusia. Nilai-nilai agama diturunkan kepada manusia melalui wahyu, yang dibawakan oleh utusanNya.
Penguasaan ilmu dan pengembangan teknologi adalah upaya pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk menjaga tercapainya tujuan tersebut, perlu hal tersebut dijaga, dikoridori oleh nilai-nilai budaya, dan nilai-nilai agama. Para agamawan/ruhaniawan tidak seharusnya terpaku pada kaidah-kaidah klasik dan baku, dalam mengantar, mengawal, perkembangan ilmu dan teknologi agar benar-benar bermanfaat bagi manusia. Agama (Islam) membuka pintu kajian-kajian terhadap rancangan, hasil, dan pemanfaatan dari pengembangan iptek. Pintu tersebut adalah ijtihad.

+1

Komentari

Tambahkan komentar

Poskan komentar