c. Masalah Kepastian dan Fabilisme Moderat
1. Masalah Kepastian kebenaran Ilmiah
Ilmu pengetahuan tidak akan pernah memberikan suatu formulasi final dan absolute tentang seluruh universum. Pengakuan ini dalam filsafat ilmu pengetahuan disebut falibilisme. Falibilisme tidak berarti bahwa ilmu pengetahuan salah sama sekali, melainkan bahwa ilmuwan harus bersikap kritis terhadap apa yang sudah dicapainya.
2. Fabilisme dan Metode Ilmu Pengetahuan
Falibilisme ilmu pengetahuan berasal dari dua sumber, yaitu sebagai konsekuensi dari metode ilmu pengetahuan, dan dari objek ilmu pengetahuan yaitu universum alam. Beberapa indikasi metodologis bisa dilihat sebagai alas an dari falibilisme moderat ini.
1) Peneliti sendiri tidak pernah merasa pasti dengan apa yang dicapainya sendiri
2) Fokus utama dari kegiatan penelitian ilmiah adalah verifikasi atau hipotesis
3) Karena metode induksi, seperti akan dibahas lebih lanjut, selalu tidak legkap
4) Setiap hipotesis pada dasarnya tidak pasti.
Maka dengan keempat alas an ini kita dapat mengatakan bahwa pengetahuan ilmiah itu tidak luput dari kekeliruan dan selalu terbuka pada kritik dan perbaikan.
3. Falisme dan Objek Ilmu Pengetahuan
Objek ilmu pengetahuan adalah peristiwa-peristiwa alam.Alam tidak berada dalam kondisi statis, melainkan selalu mengalami evolusi.Karena itu selalu saja ada hal yang baru dan tak terduga, bahkan oleh hukum ilmiah yang sudah ditemukan.
a. Realitas Objek
Ilmuawan yang baik adalah seorang realis yang tidak memandang konsep-konsep ilmiahnya semata-mata sebagai hasil imajinasi tanpa hubungannya dengan dunia nyata melainkan merupakan hasil dari pemikiran tentang dunia nyata.Objek ilmu pengetahuan dapat dikatakan nyata atau real jika sekurang-kurangnya mengandung tiga arti, yaitu sebagai berikut.
1) Yang nyata berarti lepas dari pikiran manusia
2) Meskipun dunia real yang dipelajari ilmu pengetahuan bebas dari pemikiran manusia, realitas itu sendiri dapat dikatakan real jika memang dapat dikenal.
3) Realitas yang dibicarakan ilmu pengetahuan adalah realitas public, realitas yang menjadi perhatian banyak orang. Yang real berarti yang memiliki dimensi sosial.
Jika kebenaran pengetahuan ilmiah tidak dapat dilihat sebagai kenyataan public, yang diterima dan didiskusikan public, maka pengetahuan akan menjadi pendapat pribadi yang pada akhirnya bisa tidak dapat dipercaya oleh siapapun.
b. Evolusi objek pengetahuan ilmiah
Pengertian mengenai evolusi objek menyangkut dua aspek, yaitu
1) Objek pengetahuan ilmiah selalu berubah-ubah sehingga pengetahuan yang kita capai, sekalipun sangat akurat, harus ditinjau kembali
2) Objek dari pengetahuan kita selalu berkembang kepada regularitas.
Maka dengan dua alas an tersebut, pengetahuan kita selalu rentan terhadap kesalahan, tetapi tetap ada harapan akan tercapainya suatu pemahaman yang lebih baik tentang alam semesta, asalkan penelitian terus dilakukan dari generasi ke generasi. Jika penelitian berhenti maka dua akibat dapat terjadi, yaitu
1) ilmu tidak lagi menjelaskan realitas yang sesungguhnya karena realitas selalu berubah
2) ilmu pengetahuan memutuskan hubungannya dengan realitas yang semakin lama semakin terbuka untuk diketahui.
d. Ilmu, Teknologi dan Kebudayaan
Jika dicermati secara sepintas antara ilmu, teknologi dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat.Hubungan tersebut dapat dipahami dalam bingkai yang sangat luas dari kehidupan manusia.Membicarakan hubungan istilah-istilah tersebut sesungguhnya dapat ditelusuri dengan memahami terlebih dahulu pengertian masing-masing istilahnya. Dengan ungkapan lain, dapat disebutkan ketiga istilah itu berkaitan secara definitif. Dalam sudut pandang yang demikianlah makalah sederhana ini ingin mengurai bagaimana ketiga istilah itu saling berhubungan.
teknologi merupakan istilah yang lahir kemudian dalam perkembangan pengetahuan manusia. Sebagaimana definisi ilmu, tekonologi memiliki berbagai macam pengertian tergantung pada perspektif dan konteks apa teknologi itu didefinisikan. Terlepas dari itu, pada garis besarnya, teknologi dapat didefinisikan sebagai penggunaan sumber-sumber dan kekuatan-kekuatan alam secara metodik berdasarkan pada ilmu pengetahuan untuk maksud memperhatikan dan memenuhi kebutuhan manusia.Namun apabila dikaitkan dengan dimensi pengetahuan, teknologi dapat diartikan sebagai penerapan ilmu-ilmu kealaman, pengetahuan, seni industrial, alat kerja dan sebagainya.
1. Hubungan antara ilmu dan teknologi
dikemukakan bahwa ilmu, teknologi maupun kebudayaan merupakan hasil dari aktivitas dan kreativitas manusia. Sebab, aktivitas manusia berlangsung dalam perjalanan waktu dan berlangsung dalam realitas dan secara faktual mempengaruhi perjalanan hidup manusia.Dalam perspektif inilah, makalah sederhana ini berbicara tentang hubungan antara ketiganya.
Secara historis, dapat disebutkan bahwa pada mulanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berjalan pada jalur yang terpisah. Dalam pertumbuhan peradaban modern terjadi proses pembauran antara jalur ilmu dan teknologi. Salah satu faktor yang membawa interaksi dan interdependensi antara ilmu dan tekonolgi adalah tuntutan peningkatan alat-alat ukur kepastian yang sempurna untuk pengembangan pengetahuan ilmiah, khususnya yang berkenaan dengan ilmu-ilmu eksakta: astronomi, fisika dan biologi. Hal ini merupakan jembatan dari pertumbuhan antara ilmu modern dan teknologi modern.
dijelaskan bahwa teknologi merupakan pola praktek penggunaan semua sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang berdasar pada ilmu pengetahuan. Pendek kata, teknologi merupakan penerapan ilmu pengetahuan.Teknologi, sebagai manifestasi dari ilmu pengetahuan, pada hakikatnya adalah ilmu itu sendiri.Tidak bisa dibayangkan adanya teknologi tanpa ilmu pengetahuan.Hubungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi pada dasarnya adalah hubungan antara teori dan penerapannya. Teori-teori ilmu pengetahuan, apabila diterapkan dalam penggunaan empiris, akan melahirkan teknologi.
e. Etika Keilmuan
Seperti yang telah kita ketahui bahwa ilmu pengetahuan bukanlah pengetahuan yang datang dengan sendirinya seperti barang yang sudah jadi, karena ilmu pengetahuan memiliki suatu cara pemikiran yang khusus dengan pendekatan yang khas sehingga menghasilkan pengetahuan yang dapat dibagi, diuji dan dipertanggungjawabkan secara terbuka. Dan dalam dunia keilmuan juga mempunyai etika tersendiri untuk memperolehnya.
Setiap aspek kehidupan memiliki etika yang harus ditaati, demikian pula dalam kehidupan ilmiah memiliki etika yang biasa disebut dengan nama ”etika keilmuan” yang mencakup tentang nilai-nilai yang baik maupun yang buruk, dan mengenai hak serta kewajiban bagi seorang ilmuwan atau mahasiswa. Oleh karena itu kami menyusun makalah ini agar kita mampu memahami tentang etika keilmuan dan menerapkannya dalam kehidupan sosial terutama bagi kita sebagai seorang mahasiswa yang diharuskan mampu memahami dan menerapkan suatu ilmu dengan tepat.
1. Etika Keilmuwan
Istilah etika keilmuwan mengantarkan kita pada kontemplasi mendalam, baik mengenai hakekat, proses pembentukan, lembaga yang memproduksi ilmu lingkungan yang kondusif dalam pengembangan ilmu, maupun moralitas dalam memperoleh dan mendayagunakan ilmu tersebut. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang mesti diperhatikan.
2. Etika
etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk serta tentang hak dan kewajiban moral. Moral yang dimaksudkan di sini adalah akhlak, yakni budi pekerti atau kelakuan makhluk hidup.itu dengan kata lain disebutkan bahwa etika itu membahas tentang perilaku menuju kehidupan yang baik, yang di dalamnya ada aspek kebenaran, tanggung jawab, peran, dan sebagainya.
a. Moral
Kata moral identik dengan suatu tindakan manusia yang bercorak khusus, yaitu didasarkan kepada pengertian mengenai baik-buruk. Berbicara tentang moral seseorang sama dengan membicarakan tentang kepribadian seseorang yang dimaksud. Karena itu, sesungguhnya moral telah membuat posisi manusia berbeda atau lebih sempurna daripada makhluk Tuhan lainnya.
b. Norma
Norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat kelompok warga di dalam masyarakat, dipakai sebagai panduan, tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai dan berterima.Norma juga dapat disebutkan sebagai ukuran atau kaidah yang menjadi tolok ukur untuk menilai atau memperbandingkan sesuatu .Misalnya, setiap masyarakat harus menaati suatu tata tertib yang berlaku.
c. Kesusilaan
Kesusilaan atau susila merupakan bagian kecil dari norma sehingga kita mengenal nama norma susila, yaitu aturan yang menata tindakan manusia dalam pergaulan sosial sehari-hari, seperti pergaulan antara pria dan wanita. Kesusilaan dapat pula menjadi bagian dari adab dan sopan santun.
Di samping empat hal di atas, tinjauan filsafat juga mesti memiliki estetika, yakni mengenai keindahan dan implementasinya dalam kehidupan.Dari estetika lahirlah berbagai macam teori mengenai kesenian atau aspek seni dari berbagai macam hasil budaya.
a. Problem etika ilmu pengetahuan
Problem adalah suatu masalah, kendala atau persoalan yang harus dipecahkan dengan kata lain problematika merupakan kesenjangan antara kenyataan dengan suatau yang diharapkan dengan baik, agar tercapai tujuan dengan hasil yang maksimal
b. Ilmu: Bebas Nilai dan Tidak Bebas Nilai
Ilmu pengetahuan yang dikatakan bebas nilai adalah pada pandangan bahwa ilmu itu berkembang tanpa merujuk pada suatu hukum atau sistem tertentu.Beda dengan teknologi. Karena teknologi lahir atas dasar penciptaan manusia, ia terikat oleh suatu aturan atau sistem, terikat juga dengan selera pasar dan perundang-undangan. Namun, bagaimana mengetahui tentang teknologi, tak diikat oleh undang-undang apa pun. Allah swt.sendiri berfirman untuk memberikan kebebasan bagi hamba-Nya menjelajahi seluruh jagat raya, di bumi dan di langit, yang semua itu hanya bisa dilakukan dengan ilmu,ada beberapa sikap yang mesti dimiliki seorang ilmuwan, yakni etika, moral, norma, kesusilaan, dan estetika. Sikap-sikap ini akan mencerminkan kepribadian seorang ilmuwan.
Diposkan oleh sulastri sufive di 05.53
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Posting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Mengenai Saya
sulastri sufive
Arsip Blog
▼ 2014 (7)▼ November (6)TEORI-TEORI TENTANG PENGETAHUAN 2TEORI-TEORI TENTANG PENGETAHUANPENGENALAN FILSAFAT 2PENGENALAN FILSAFATKONSEP DASAR ETIKA UMUM 2KONSEP DASAR ETIKA UMUM► September (1)
Template Travel. Diberdayakan oleh Blogger.